Sidat Kita |
Kebutuhan akan nutrisi di dunia kini menjadi isu penting dalam dunia perikanan, apalagi setelah munculnya beberapa pencemaran dimana-mana. maka tidak heran kalo suatu sistem atau sub sistem akan berubah. begitu pula yang terjadi pada kasus ikan sidat kita.
Tentunya pertambahan penduduk dunia meningkatan kebutuhan akan sumber protein makanan daging dan ikan. Namun, penangkapan ikan yang hampir tidak terkendali dan dampak pencemaran laut oleh limbah rumah tangga, industri atau tumpahan minyak yang makin meluas, mengurangi dan memutus siklus kehidupan ikan di perairan seluruh dunia, sehingga menjadikan perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan makin besar dan tajam.
Pada sisi lain, manfaat ikan makin disadari sebagai pemacu pertumbuhan tubuh manusia, peningkatan kemampuan otak manusia, mencegah kolestrol / penyakit jantung, serta manfaat lain bagi kesehatan manusia. Sehingga, kebutuhan ikan makin bertambah. Salah satu jenis ikan yang dianggap sangat bermanfaat bagi manusia (Jepang dan Korea) adalah ikan belut atau Sidat atau eel (anguilla bicolor).
Pada sisi lain, manfaat ikan makin disadari sebagai pemacu pertumbuhan tubuh manusia, peningkatan kemampuan otak manusia, mencegah kolestrol / penyakit jantung, serta manfaat lain bagi kesehatan manusia. Sehingga, kebutuhan ikan makin bertambah. Salah satu jenis ikan yang dianggap sangat bermanfaat bagi manusia (Jepang dan Korea) adalah ikan belut atau Sidat atau eel (anguilla bicolor).
Karena dengan mengonsumsi ikan secara teratur, bagi orang Jepang dan Korea, di samping memacu pertumbuhan tinggi badan juga menstimulasi intelektual bangsa dan menjadikan mereka sebagai negara industri modern.
Jepang mengimpor ikan Sidat dari China dan Vietnam hampir 500.000 ton per tahun. Namun permintaan yang terus bertambah, sukar dipenuhi karena pencemaran lingkungan di kedua negara ini pun telah makin parah akibat pertumbuhan industri.
Negara-negara Eropa juga merupakan pasar yang berpotensi tinggi, karena mereka juga banyak mengonsumsi ikan. Budidaya Sidat mungkin masih kalah populer dari ikan-ikan jenis lain seperti lele, gurami, Ikan mas dan ikan lain. Meskipun demikian, potensi bisnis ikan Sidat cukup cerah untuk dicoba.
Di dalam negeri, ikan Sidat memang belum menempati posisi yang bagus, karena harganya sangat mahal. Tapi di Jepang, Macau, Taiwan, Cina dan Hong Kong, Ikan Sidat banyak digemari. Selain karena kandungan gizi yang tinggi, harga ikan ini sangatlah fantastis, sehingga peluang bisnisnya sangat bagus.
Negara-negara Eropa juga merupakan pasar yang berpotensi tinggi, karena mereka juga banyak mengonsumsi ikan. Budidaya Sidat mungkin masih kalah populer dari ikan-ikan jenis lain seperti lele, gurami, Ikan mas dan ikan lain. Meskipun demikian, potensi bisnis ikan Sidat cukup cerah untuk dicoba.
Di dalam negeri, ikan Sidat memang belum menempati posisi yang bagus, karena harganya sangat mahal. Tapi di Jepang, Macau, Taiwan, Cina dan Hong Kong, Ikan Sidat banyak digemari. Selain karena kandungan gizi yang tinggi, harga ikan ini sangatlah fantastis, sehingga peluang bisnisnya sangat bagus.
Ikan sidat merupakan salah satu kekayaan laut Indonesia. Di perairan Indonesia sumberdaya benih Ikan Sidat cukup berlimpah. Setidaknya, terdapat empat jenis, yaitu Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla celebesensis. Awal mula ekspor ikan ini, Indonesia mengandalkan tangkapan dari alam, namun lambat laun budidayanya mulai digalakkan.
By. Sidat Kita
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar