Sidat Kita
Sidat Kita |
Mengharap hasil yang maksimal dari kolam yang bisa dibilang kecil sebenernya boleh-boleh aja asalkan tahu cara menyiasatinya dan tentunya harus tahu ilmunya dulu biar nanti menghasilkan seperti yang kita harapkan, disini akan dibahas bagaimana agar bisa budidaya dikolam kecil dengan hasil maksimal.
Tentunya kepadat sangat tinggi. Nah untuk kepadatan diatas 30 kg/m3 atau 40kg/ m3, di perlukan Injeksi Langsung Oksigen, High density, Automatic RAS memang sangat mahal kalau mesin mesin di import dari LN seperti Jerman, contoh dulu di Parung, Farm Sidat, Jerman Punya, bangkrut usaha sidatnya, ini high Capital Investment.
Tetapi ini bukan tidak bisa di buat, akan saya konsultasikan dgn Prof. Dr. Dimitri Mahayana teman saya Control Engineer, yang study di Jepang, untuk bikin produk dalam negeri bisa lebih murah. Fadel Muhammad saja dulu bikin Garbarata waktu di Bukaka, tentu beliau bisa bikin model RAS hitech untuk 200 kg/m3.
Tapi di negara kita banyak matahari, suhu cocok, dua musim, air berlimpah (tinggal cari lokasi ada mata air), sawah bisa dikonversi jadi tambak (perlu dihitung untung mana sawah atau tambak sidat), bisa sewa tanah 5 s/d 10 tahun, sekitar 2 juta/ha/tahun di jawa barat.
Kalau ada 20 juta bisa 10 tahun sewa tanah. Matahari bisa dipakai untuk mengeletrolisis air jadi oksigen (untuk direct injection pond, terutama untuk elver indoor), Oksigen dan Hydrogen bisa di dapat dari elektrolisis, bisa disimpan jadi energi potensial dari Fuel Cell (Sel Bahan Bakar), kalau ada sumber panas bumi juga bisa jadi energi. Atau juga pakai sel surya seperti punya Israel, pakai pantulan cermin parabolic.
Supaya Benefit/ Cost ratio tinggi, pakai sumber energi terbaharukan, kolam harus ada mata air terlindung minimal debit 5.2 liter/ detik (350m3/hari) untuk produksi 20 ton, daripada sedot air tanah seperti di Krawang (deep well) kedalaman 120 meter, listrik, solar dll berapa. Dapatkah model di krawang mencapai skala ekonomis.
Di Jepang mereka memang berani sedot air pakai, listrik, tapi untuk bersaing, strategi dan perencanaan dengan green energy akan perlu pertimbangan serius, perencanaan 50% dari sukses.
Tapi di negara kita banyak matahari, suhu cocok, dua musim, air berlimpah (tinggal cari lokasi ada mata air), sawah bisa dikonversi jadi tambak (perlu dihitung untung mana sawah atau tambak sidat), bisa sewa tanah 5 s/d 10 tahun, sekitar 2 juta/ha/tahun di jawa barat.
Kalau ada 20 juta bisa 10 tahun sewa tanah. Matahari bisa dipakai untuk mengeletrolisis air jadi oksigen (untuk direct injection pond, terutama untuk elver indoor), Oksigen dan Hydrogen bisa di dapat dari elektrolisis, bisa disimpan jadi energi potensial dari Fuel Cell (Sel Bahan Bakar), kalau ada sumber panas bumi juga bisa jadi energi. Atau juga pakai sel surya seperti punya Israel, pakai pantulan cermin parabolic.
Supaya Benefit/ Cost ratio tinggi, pakai sumber energi terbaharukan, kolam harus ada mata air terlindung minimal debit 5.2 liter/ detik (350m3/hari) untuk produksi 20 ton, daripada sedot air tanah seperti di Krawang (deep well) kedalaman 120 meter, listrik, solar dll berapa. Dapatkah model di krawang mencapai skala ekonomis.
Di Jepang mereka memang berani sedot air pakai, listrik, tapi untuk bersaing, strategi dan perencanaan dengan green energy akan perlu pertimbangan serius, perencanaan 50% dari sukses.
By. Sidat Kita
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar