Cara Migrasi Sidat Glass Eel |
Dam Srandakan di Sungai Progo yang hanya berjarak 6,5 km dari muara, berpotensi menghentikan migrasi larva sidat "glass eel". Akibatnya, kelestarian sidat di Sungai Progo menjadi terancam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari migrasi larva sidat di Sungai Progo, serta nasib sidat setelah migrasinya terhenti oleh Dam Srandakan. Penelitian dilakukan dari bulan Februari 2007 hingga Juni 2009. Larva sidat rase glass eel dikoleksi di kawasan muara menggunakan jaring sodo pada tanggal 16 dan 28 kalender lunar.
Waktu sampling pukul 18.00, 20.00, 22.00, 24.00, 02.00, 04.00, dan 06.00. Data yang dikoleksi meliputi keme1impahan, umur, ukuran tubuh, waktu kedatangan, dan kecepatan renang. Parameter fisiko-kimia yang dikoleksi meliputi curah hujan, intensitas cahaya, salinitas, suhu, pH, kandungan oksigen terlarut, turbiditas, penetrasi cahaya, kecepatan arus sungai, 1ebar mulut sungai, aras permukaan perairan muara, dan kandungan bahan organik. Larva sidat yang ditangkap diukur kecepatan renang dan diuji ketahanan hidupnya pada berbagai salinitas yang berbeda.
Glass eel juga dikoleksi di sungai dari muara hingga dam pada tanggal 17 dan 29 kalender lunar pada pukul 04.00. Sidat rase yellow eel di bawah dam ditangkap menggunakan perangkap bubu dari muara hingga dam serta di Kali Nepi. Data yellow eel di bawah dam yang dikoleksi adalah cacah individu, panjang tubuh, dan kemampuan memanjat eel ladder. Sidat rase yellow eel di atas dam ditangkap menggunakan pancing sampai jarak 62 km dari muara.
Data diana1isis untuk mendeskrepsikan dinamika kemelimpahan larva sidat, serta nasib sidat setelah Dam Srandakan dibangun. Dinamika kemelimpahan larva sidat dinalisis berdasarkan trend yang terjadi. Cacah individu yellow eel di bawah dam yang masuk ke Kali Nepi dianalisis dengan metode CPUE. Hubungan antara umur dan ukuran tubuh larva sidat dianalisis dengan metode one way anova sederhana.
Hubungan antara parameter fisiko-kimia dengan kemelimpahan larva sidat di muara dianalisis dengan metode PCA. Dalam kurun waktu Februari 2007 - Juni 2009 telah dikoleksi sampellarva sidat di muara Sungai Progo sebanyak 1.082 ekor, yang terdiri ares A. marmorata, A. bicolor bicolor, dan A. nebulosa nebulosa. Larva sidat jenis A. bicolor bicolor paling banyak masuk sungai (63,96%). Kisaran umur larva sidat 58-190 hari, yang dibagi dalam 5 kelompok umur.
Larva sidat masuk ke muara Sungai Progo saat arus laut di Samudera Hindia yang mengarah ke muara membawa leptocephalus. Glass eel bermigrasi masuk ke Sungai Progo hanya pada musim penghujan di bulan Oktober - Juni pacta tabun 2007 - 2009. Pada periode migrasi bulan Oktober - Januari tabun 2007 - 2009 larva sidat datang ke muara dari arab timur, dan merupakan hasil pemijahan bulan Juli - Oktober tabun 2006 - 2008.
Pada periode migrasi bulan Februari - Juni tabun 2007 - 2009 larva sidat datang ke muara dari arab barat, dan merupakan hasil pemijahan bulan Nopember - Januari tahun 2006 - 2009. Migrasi tahunan larva sidat berlangsung pada saat curah hujan di atas 125 mm per bulan. Puncak mirasi tahunan larva sidat ke muara sungai terjadi setelah didahului curah hujan yang tinggi 3-5 bulan sebelumnya, dan kecepatan arus di mulut sungai rendah yaitu kurang dari 0,2 m per detik.
Migrasi harian larva sidat berlangsung di akhir bulan lunar, pada malam hari saat intensitas cahaya 0 lux. Puncak migrasi harian berlangsung saat air pasang naik. Larva sidat yang masuk muara Sungai Progo segera bermigrasi ke arab hulu dan dapat mencapai Dam Srandakan dalam waktu 4 hari. Migrasi larva sidat rase glass eel hanya sampai dam. Dam yang tinggi dan dekat muara sungai menghentikan migrasi sidat. Sebagian besar sidat yang terjebak oleh dam tidak bisa melanjutkan migrasi ke arab hulu. Sebagian kecil sidat yang migrasinya terhenti oleh dam, bermigrasi masuk ke Kali Nepi.
Kesimpulan penelitian ini adalah: jenis sidat yang masuk Sungai Progo adalah A. marmorata, A. bicolor bicolor, dan A. nehulosa nehulosa. Sidat jenis A. bicolor bicolor dan A. marmorata datang ke muara dari arah barat datang dan timur. Sidat A. nebulosa nebulosa datang ke muara dari arah barat. Migrasi tahunan berlangsung saat salinitas rendah akibat air sungai banyak masuk ke laut pada musim penghujan.
Puncak migrasi tahunan berlangsung setelah didahului curah hujan yang tinggi 3-5 bulan sebelumnya serta kecepatan arus sungai di mulut sungai rendah. Migrasi harian berlangsung di akhir bulan lunar pada malam hari saat intensitas cahaya 0 lux. Puncak migrasi harian berlungsung saat air laut pasang naik. Tanggul pemecah ombak menghambat migrasi sidat masuk ke muara dan Dam Srandakan menghentikan migrasi sidat. (Dr. Agung Budiharjo, M.Si)
By. Sidat Kita
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar